Sabtu, 17 Oktober 2015

MAKALAH MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER



Makalah Sistem persamaan linear dan matriks
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas

Makul Aljabar Linear Dan Matriks



Dosen Pengampu:

Sukowiyono, M. Pd.

Disusun Oleh:

1. Adi Sukron Ginanjar           2015150103

2. Ichwan Santoso                  2015150123

3. Hendri Karisma                   201510086

4. Viki Khoerun Nissa            2015150100


PROGAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS SAINS AL – QUR’AN

FAKULTAS FASTIKOM

2015/2016

KATA PENGANTAR
ِبِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّ Ø­ْمنِ الرّْ Ø­ِÙŠْÙ…ِ
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,  karena berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Persamaan Linier”. Makalah ini merupakan rangkuman dari buku “Sistem Persamaan Linier dan matriks ( ESIS SMA)”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linier Dan Matriks.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb


Wonosobo, 17 Oktober 2015

                                                                                                  Penyusun






DAFTAR ISI


COVER.................................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3

              BAB I – PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG........................................................................ ........4
1.2    TUJUAN............................................................................................ ........4
1.3   METODE PENULISAN...................................................................... .......4


BAB II – SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN MATRIKS


2.1  DEFINISI SISTEM PERSAMAAN LINIER.......................................... 5
2.2  SISTEM PERSAMAAN LINEAR......................................................... 5
A.     Penyelesaian Sistem Persamaan Linear.........................................6
B.     Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel...................................8
C.     Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.........................................8
D.    Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel...................8
E.     Pengertian Persamaan Linear Tiga Variabel..................................11
F.      Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel........................................11
G.    Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel..................12





BAB I
PENDAHULUAN

1.1       LATAR BELAKANG
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena alasan itulah banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika dapat kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami membuat makalah ini dengan maksud membantu pemahaman masyarakat agar mereka tidak menilai Matematika adalah sesuatu yang buruk.
1.2       TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mata kuliah Aljabar Linear Elementer, yang diberikan oleh dosen kami Ibu Musriana, S. Pd. Dan tujuan berikutnya adalah sebagai sumber informasi yang kami harapkan bermanfaat dan dapat menambah wawasan para pembaca makalah ini.
1.3       METODE PENULISAN
Penulis menggunakan metode observasi dan kepusatakaan.
Cara yang digunakan dalam penulisan adalah Studi pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah ini, selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet.










BAB II
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN MATRIKS

2.1   DEFINISI ATAU PENGERTIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
Sistem persamaan linear ditemukan hampir di semua cabang ilmu pengetahuan. Di bidang ilmu ukur, diperlukan untuk mencari titik potong dua garis dalam satu bidang. Di bidang ekonomi atau model regresi statistik sering ditemukan sistem persamaan dengan banyaknya persamaan sama dengan banyaknya variabel dalam hal memperoleh jawaban tunggal bagi variabel. Apabila variabel lebih banyak dari persamaan, seperti dalam perancangan linear, umumnya diperoleh jawaban yang tak hingga banyaknya. Namun dalam teknik listrik sering ditemukan variabel lebih sedikit dari persamaan. Karena beberapa dari persamaan mempunyai sifat ketergantungan maka jawaban masih mungkin untuk diperoleh.
 Pengertian Sistem Persamaan Linear
Secara umum sebuah persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn dapat dinyatakan dalam bentuk : a1x1 + a 2x 2 + … + a n x n = b, dengan a 1, a 2, …, a n dan b adalah konstanta real
2.2   SISTEM PERSAMAAN LINIER


Rounded Rectangle: Definisi : Suatu sistem yang memiliki m persamaan dan n variabel.
( Bilangan yang tidak diketahui ).
 

Contoh :
Persamaan berikut merupakan persamaan linear :
a. x + 3y = 7
b. y = 5x + 3z + 1
Persamaan berikut bukan persamaan linear :
c. x2 + 3y = 5
d. y – sin x = 0
Himpunan berhingga dari persamaan linear- persamaan linear dalam n variable x1, x2, …, xn dinamakan sistem persamaan linear atau sistem linear. Bentuk umum sistem persamaan linear (disingkat SPL) yang terdiri dari m persamaan dan n variable x1, x2, …, xn dapat ditulis sebagai :

a11 x1 + a12 x2 + … + a1n xn = b1
a21 x1 + a22 x2 + … + a2n xn = b2
am1x1 + am2 x2 + … + amn xn = bm,
dengan aij dan bi (1 § i § m, 1 § j § n) adalah konstanta-konstanta real.
Suatu sistem persamaan linear dengan m persaman dan n variable x1, x2, …, xn  dengan Am x n = (aij ), Xn x 1 = ( ) x j , dan Bm x 1 = ( ) bi . Jika matriks B pada SPL di atas diganti dengan matriks nol O, maka sistem persamaan linear tersebut dikatakan homogen, jika tidak disebut SPL non homogen.
 Contoh :
a. SPL non homogen berikut
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
b. SPL homogen berikut
x1 + x2 = 0
x1 – x2 = 0
A.     Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
Sebuah penyelesaian persamaan linear a1x1 + a2 x2 + … + anxn = b adalah sebuah urutan dari n bilangan s1, s2, …, sn sehingga persamaan tersebut dipenuhi jika kita mensubstitusikan x1 = s1, x2 = s2, …, xn = sn. Himpunan semua penyelesaian tersebut dinamakan himpunan penyelesaiannya.
Penyelesaian SPL adalah sebuah tupel n terurut bilangan-bilangan x1, x2, …, xn yang memenuhi semua persamaan dalam SPL.
Contoh :
Pasangan terurut (1,2) adalah penyelesaian dari sistem
          x1 + 2x 2 = 5
2x1 + 3x 2 = 8
karena : 1(1) + 2(2) = 5 dan 2(1) + 3(2) = 8.
Tetapi, pasangan terurut (3,1) bukan penyelesaian dari SPL tersebut karena tidak memenuhi persamaan kedua, yakni 2(3) + 3(1) ≠ 8.
Tripel terurut (2,0,0) adalah penyelesaian dari SPL
x1 – x2 + x3 = 2
2x1 – x2 – x3 = 4
karena 1(2) – 1(0) + 1(0) = 2
2(2) + 1(0) – 1(0) = 4
Periksalah bahwa tripel terurut (2,1,1), (2,2,2), (2,3,3), …. juga merupakan penyelesaian SPL tersebut. Jadi SPL tersebut mempunyai banyak penyelesaian. Jika α adalah sebarang bilangan real, maka terlihat bahwa tripel terurut (2, α,α) adalah penyelesaian SPL tersebut. Tidak semua sistem persamaan linear mempunyai penyelesaian, hal ini dapat ditunjukkan pada sistem
x1 + x2 = 2
x1 – x2 = 1
x1 = 4
Pada persamaan ketiga x1= 4, sehingga jika disubstitusikan ke persamaan pertama
dan kedua, maka x2 harus memenuhi :
4 + x2 = 2
4 – x2 = 1
Karena tidak ada bilangan real yang memenuhi kedua persamaan ini, maka SPL ini tidak mempunyai penyelesaian. Sebuah SPL yang tidak mempunyai penyelesaian disebut tak konsisten (inconsistent). Sebuah SPL yang mempunyai paling sedikit satu penyelesaian disebut konsisten (consistent).
Dari contoh di atas, banyaknya penyelesaian suatu SPL dibedakan 3 yaitu :
1. SPL mempunyai satu penyelesaian (penyelesaian tunggal)
2. SPL mempunyai banyak penyelesaian (tak terhingga penyelesaian)
3. SPL tidak mempunyai penyelesaian
SPL homogen AX = 0 selalu mempunyai penyelesaian (konsisten) yaitu X = 0, yang dinamakan dengan penyelesaian trivial. Jika ada penyelesaian lain, (yang tidak nol) maka penyelesaian tersebut dinamakan penyelesaian tak trivial.
Contoh :
2x1 + x 2 – 3 x 3 = 0
x 1 + 2 x 2 = 0
x 2 + x 3 = 0
SPL homogen di atas mempunyai penyelesaian tak trivial yaitu :
x 1 = 2 x 3
x 2 = – x 3
Jika x3=t, dengan t bilangan real, maka x1 = 2t, x2 = –t sehingga himpunan penyelesaiannya adalah {(t,2t,-t)} = {t(1,2,-1)}. Ini menunjukkan SPL di atas mempunyai tak terhingga banyak penyelesaian, sebanyak bilangan real t.
B.     Pengertian Persamaan Linear Dua Variabel
Persamaan linear dua variabel adalah persamaan yang mengandung dua variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk umum persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by = c
dimana = x dan y adalah variabel
C.    Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem persamaan linear dua variabel adalah dua persamaan linear dua variabel yang mempunyai hubungan diantara keduanya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah
ax + by = c
px + qy = d
dimana: x dan y disebut variabel
a, b, p dan q disebut koefisien
c dan r disebut konstanta
D.    Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
  1. Cara Grafik
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
  1. Gambarlah grafik garis lurus pada bidang koordinat.
  2. Tentukan titik potong kedua garis tersebut. Koordinat titik potong tersebut merupakan pasangan penyelesaian dari system persamaan yang dimaksud.
  1. Metode Eliminasi
Pada metode eliminasi, untuk menentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel, caranya adalah dengan menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut. Jika variabelnya x dan y, untuk menentukan variabel x kita harus mengeliminasi variabel y terlebih dahulu, atau sebaliknya. Perhatikan bahwa jika koefisien dari salah satu variabel sama maka kita dapat mengeliminasi atau menghilangkan salah satu variabel tersebut, untuk selanjutnya menentukan variabel yang lain.
Contoh:
Dengan metode eliminasi, tentukan himpunan penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y = 6 dan x – y = 3
Penyelesaian:
2x + 3y = 6 dan x – y = 3
Langkah I (eliminasi variabel y)
Untuk mengeliminasi variabel y, koefisien y harus sama, sehingga persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan persamaan
x – y = 3 dikalikan 3.
2x + 3y = 6 × 1 2x + 3y = 6
x – y = 3 × 3 3x – 3y = 9
5x = 15
x = 15/5
x = 3
Langkah II (eliminasi variabel x)
Seperti langkah I, untuk mengeliminasi variabel x, koefisien x harus sama, sehingga persamaan 2x + 3y = 6 dikalikan 1 dan
x – y = 3 dikalikan 2.
2x + 3y = 6 ×1 2x + 3y = 6
x – y = 3 ×2 2x – 2y = 6
5y = 0
y = 0/5
y = 0
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {(3,0)}.
  1. Metode Substitusi
Metode Substitusi Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode substitusi, terlebih dahulu kita n yatakan variabel yang satu ke dalam variabel yang lain dari suatu persamaan, kemudian menyubstitusikan (menggantikan) variabel itu dalam persamaan yang lainnya.
Contoh:
Dengan metode substitusi, tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan 2x +3y = 6 dan x – y = 3 !
Penyelesaian:
Persamaan x – y = 3 ekuivalen dengan x = y + 3. Dengan menyubstitusi persamaan x = y + 3 ke persamaan 2x + 3y = 6 diperoleh sebagai berikut:
2x + 3y = 6
<=> 2 (y + 3) + 3y = 6
<=>     2y + 6 + 3y = 6
<=>             5y + 6 = 6
<=>       5y + 6 – 6 = 6 – 6
<=>                   5y = 0
<=>                     y = 0
Selanjutnya untuk memperoleh nilai x, substitusikan nilai y ke persamaan x = y + 3, sehingga diperoleh:
x = y + 3
<=> x = 0 + 3
<=> x = 3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(3,0)}
  1. Metode Gabungan
Untuk menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel dengan metode gabungan, kita menggabungkan metode eliminasi dan substitusi.
Contoh:
Dengan metode gabungan tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan 2x – 5y = 2 dan x + 5y = 6 !
Penyelesaian:
Langkah pertama yaitu dengan metode eliminasi, diperoleh.
2x – 5y = 2 ×1 2x – 5y = 2
x + 5y = 6 ×2 2x +10y = 12
-15y = -10
y = (-10)/(-15)
y = 2/3
Kemudian, disubstitusikan nilai y ke persamaan x + 5y = 6 sehingga diperoleh.
x + 5y = 6
<=> x + 5 (2/3) = 6
<=>   x + 10/15 = 6
<=>                 x = 6 – 10/15
<=>                 x = 22/3
Jadi, himpunan penyelesaiaanya adalah {(2 2/3,2/3)}
  1. Cara Determinan
Determinan adalah suatu bilangan yang berkaitan dengan matriks bujur sangkar (persegi). Untuk  menyelesaikan dengan cara determinan dari bentuk persamaan :
ax + by = c
px + qy = r
diubah dalam susunan bilangan sebagai berikut dan diberi notasi : D, Dx, Dy.
Dengan :       D  =  = aq – bp
Dx =  = cq – br
Dy =  = ar – cp
Kemudian x dan y dapat ditentukan dengan :
x =  dan y =
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
dengan cara determinan !
Jawab:
D  =  = 2.1 – 3.3 = 2 – 9 = -7
Dx =  = 1.1 – 3.5 = 1 – 15 = -14
Dy =  = 2.5 – 1.3 = 10 – 3 = 7
x =  =  = 2
y =  =  = -1
Jadi HP = {(2, -1)}
E.     Pengertian Persamaan Linear Tiga Variabel
Persamaan linear tiga variabel adalah persamaan yang mengandung tiga variabel dimana pangkat/derajat tiap-tiap variabelnya sama dengan satu. Bentuk umum persamaan linear tiga variabel adalah:
ax + by + cz = p
dimana = x, y dan z adalah variabel
F.     Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel adalah tiga persamaan linear tiga variabel yang mempunyai hubungan diantara ketiganya dan mempunyai satu penyelesaian. Bentuk umum sistem persamaan linear dua variabel adalah:
ax + by + cz = u
px + qy + rz = t
dimana: x, y dan z disebut variabel
a, b,c, p, q, dan r disebut koefisien
u dan t disebut konstanta

G.    Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Ada beberapa cara menyelesaikan sistem persamaan linear tiga variabel, antara lain :
  1. Metode eliminasi
Metode ini bekerja dengan care mengeliminasi (menghilangkan) variabel-variabel di dalam sistem persamaan hingga hanya satu variabel yang tertinggal.
Pertama-tama, lihat persamaan-persamaan yang ada dan coba cari dua persamaan yang mempunya koefisien yang sama (baik positif maupun negative) untuk variabel yang sama. Misalnya, lihat persamaan (1) dan (3). Koefisien untuk y adalah 1 dan -1 untuk masing-masing persamaan. Kita dapat mejumlah kedua persamaan ini untuk menghilangkan y dan kita mendapatkan persamaan (4).
x
+
y
z
=
1
    (1)
−4x
y
+
3z
=
1
    (3)
————————-
+
−3x


+
2z
=
2
    (4)
Perhatikan bahwa persamaan (4) terdiri atas variabel x dan z. Sekarang kita perlu persamaan lain yang terdiri atas variabel yang sama dengan persamaan (4). Untuk mendapatkan persamaan ini, kita akan menghilangkan y dari persamaan (1) dan (2). Dalam persamaan (1) dan (2), koefisien untuk yadalah 1 dan 3 masing-masing. Untuk menghilangkan y, kita kalikan persamaan (1) dengan 3 lalu mengurangkan persamaan (2) dari persamaan (1).
x
+
Y
z
=
1
    (1)
     × 3
3x
+
3y
3z
=
3
    (1)
−8x
+
3y
6z
=
1
    (2)

−8x
+
3y
6z
=
1
    (2)

————————-

−5x


+
3z
=
2
    (5)
Dengan persamaan (4) dan (5), mari kita coba untuk menghilangkan z.
−3x
+
2z
=
2
    (4)
     × 3
−9x
+
6z
=
6
    (4)
−5x
+
3z
=
2
    (5)
     × 2
−10x
+
6z
=
4
    (5)

————————-

x


=
2
    (6)
Dari persamaan (6) kita dapatkan x = 2. Sekarang kita bisa subtitusikan (masukkan) nilai dari x ke persamaan (4) untuk mendapatkan nilai z.
−3(2) + 2z
=
2
    (4)
−6 + 2z
=
2

2z
=
8

z
=
8 ÷ 2

z
=
4

Akhirnya, kita substitusikan (masukkan) nilai dari z ke persamaan (1) untuk mendapatkanya.
2 + y − 4
=
1
    (1)
y
=
1 − 2 + 4

y
=
3

Jadi solusi sistem persamaan linier di atas adalah x = 2, y = 3, z = 4
  1. Metode Subsitusi
Contoh :
Dengan metode subsitusi tentukan himpunan penyelesaian persamaan berikut !
2x + y – z = 3 ….(1)
x + y + z = 1 ….(2)
x – 2y – 3z = 4 ….(3)
Jawab :
Dari persamaan (2) x + y + z = 1 → x = 1 – y – z ….(4)
(4 dan 1) →     2x + y – z               = 3
2(1 – y – z) + y – z = 3
2 – 2y – 2z + y – z = 3
-y – 3z = 1
y = -3z – 1 ….(5)
(3 dan 4) →     x – 2y – 3z            = 4
1 – y – z – 2y – 3z = 4
-3y – 4z = 3 ….(6)
(5 dan 6) →     -3y – 4z             = 3
-3 (-3z – 1) – 4z = 3
9z + 3 – 4z = 3
5z = 0
z = 0 ….(7)
untuk z = 0 disubsitusikan ke persamaan (5)
y = -3z – 1
y = -3(0) – 1
y = -1
untuk z = 0, y = -1, disubsitusikan ke persamaan (2)
x + y + z = 1
x – 1 + 0 = 1
x = 2
Jadi himpunan penyelesaiannya {(2, -1, 0)}
  1. Cara Gabungan (Eliminasi dan Substitusi)
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan :
dengan cara gabungan antara eliminasi dan substitusi
Jawab:
Dari (1) dan (2) eliminir z
x + y – z = 1
2x + y +z = 11 _
3x + 2y = 12   ….. (4)
Dari (2) dan (3) eliminir z
2x + y +z = 11
x + 2y +z = 12 _
x – y = -1   ….. (5)
Dari (4) dan (5) eliminir y
5x = 10
x = 2
x = 2 substitusi ke (5)
x – y = -1
2 – y = -1
-y = -1 – 2
y = 3
x = 2, y = 3 substitusi ke (1)
x + y – z = 1
2 + 3– z = 1
-z = 1 – 5
z = 4
Jadi HP = {(2, 3, 4)}












BAB III
PENUTUP

Saran
Alangkah baiknya kita mengenal Matematika dulu sebelum kita menganggap Matematika itu sulit, karena bila kita telah mengenal Matematika dengan baik dan menikmati bagaimana Matematika itu bekerja akan terasa bahwa Matematika itu tidaklah seburuk apa yang kita pikirkan.


DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard, Sistem Persamaan linear ,Jakarta: Erlangga, 2004
ESIS,Erlangga, Matematika SMA 2007
Situs Internet:
www.google.com
www.wikipedia.com